ketika waktu bergulir,
menuju masa dimana kita mengalami sebuah kenangan.
seakan semua yang berkelebat tak menentu awal mulanya.
potongan-potongan kisah seiring dengan alunan nada sendu yang mengiring kesendirian.
dalam keremangan malam, semua teringat kembali,
seonggok kisah yang dibiarkan tergeletak berharap akan ada yang memungutnya.
keadaan lain, kisah ini begitu tersanjung dalam etalase-etalase memori.
kisah ini, kisah itu,
kisah aku, kisah kamu, kisah dia, kisah mereka, dan kisah kita.
potongan -potongan itu, meski tergeletak, meski tersimpan,
meski dibiarkan, meski dipapahkan.
satu persatu akan membentuk ceritanya sendiri, yang tanpa salah satunya kehidupan kita tak akan seperti ini.
sedih, gundah, suka, cita,
semua itu hanya seperti sel dalam sebuah jaringan,
saling menyatu, melengkapi,
hingga akhirnya terjadi kematian yang terproses, seiring dengan penuaan yang terjadi..
meninggalkan bekas tak terperi.
tapi satu persatu kisah itu memang nampak hilang dalam peredarannya,
meninggalkan cangkang-cangkang kosong,
terbuka menganga.
seolah tak ada yang bisa mengembalikannya,
padahal semua itu hanya terkunci rapat di suatu tempat.
di suatu tempat.
tempat yang dimiliki oleh semua orang dan bebas diakses,
selama kita mau, selama kita mampu,
dan selama kita memilikinya, Hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar