Jumat, 14 Juni 2013

suatu tempat dimana semua kisah tersimpan

ketika waktu bergulir,
menuju masa dimana kita mengalami sebuah kenangan.
seakan semua yang berkelebat tak menentu awal mulanya.
potongan-potongan kisah seiring dengan alunan nada sendu yang mengiring kesendirian.
dalam keremangan malam, semua teringat kembali,
seonggok kisah yang dibiarkan tergeletak berharap akan ada yang memungutnya.
keadaan lain, kisah ini begitu tersanjung dalam etalase-etalase memori.
kisah ini, kisah itu,
kisah aku, kisah kamu, kisah dia, kisah mereka, dan kisah kita.
potongan -potongan itu, meski tergeletak, meski tersimpan,
meski dibiarkan, meski dipapahkan.
satu persatu akan membentuk ceritanya sendiri, yang tanpa salah satunya kehidupan kita tak akan seperti ini.
sedih, gundah, suka, cita,
semua itu hanya seperti sel dalam sebuah jaringan,
saling menyatu, melengkapi,
hingga akhirnya terjadi kematian yang terproses, seiring dengan penuaan yang terjadi..
meninggalkan bekas tak terperi.
tapi satu persatu kisah itu memang nampak hilang dalam peredarannya,
meninggalkan cangkang-cangkang kosong,
terbuka menganga.

seolah tak ada yang bisa mengembalikannya,
padahal semua itu hanya terkunci rapat di suatu tempat.
di suatu tempat.
tempat yang dimiliki oleh semua orang dan bebas diakses,
selama kita mau, selama kita mampu,

dan selama kita memilikinya, Hati.

Selasa, 04 Juni 2013

malam

malam ini kembali menjadi malam yang indah
bintang kembali menampakkan sinarnya dibalik gelapnya langit bandung
sinar bertemu dan saling menyapa.
seperti kumbang yang tlah lama tak bersua kembangnya.

malam ini tetap menjadi malam indah bagi sanubariku.
dengan segala impian itu
yang tetap berada di pundakku
menanti kuraih satu persatu

hei!
malam ini adalah malam sendu bagi ku
tak merasakah?
seolah ada nada-nada syahdu mengiringi setiap derap langkahmu
langkah-langkah menjauh yang diiringi gema dan gaung disana sini
tak pernah kupikir akhirnya aku mampu menghadapi malam ini

malam ini memiliki dua sisi..
sisi yang selalu bertolakbelakang namun saling mengisi.
mendewasakanku dengan kepergianmu
tapi menyayatku dengan kau bawa juga bayangan itu.

malam ini..
lupakan!!!
ingatlah bahwa malam ini bintang di langit utara kembali menyunggingkan senyumannya.
ia kembali menyapamu dalam kelelahan dan ketakutan
ia kembali mendekapmu dalam hangat angin malam
dan ia ternyata tetap memiliki pandangan lembut bagiku.

dengarlah wahai malam.
andai saja ku bisa membawa matahari, kan kubawa ia kehadapanmu.
tapi itu tak kulakukan,
karena aku menyukai bintangmu,
maka tetapkanlah ia untukku,
biarkan sinarnya tetap menemani kegamangan malam saat ku tak bisa hadirkan kenyamanan.


lihatlah malam.


definisi sendiri-mu

ketika sendiri menyergap..
apa yang kamu rasakan?
ingin lari?
diam?
atau menikmatinya?

teringat sebuah kalimat.
menyatakan definisi sendiri dalam kacamata dirinya
sendiri itu bukan tuntutan untuk diam dan merenung
sendiri bukan ujian untuk pasrah
sendiri juga bukan lawan dari kebersamaan
sendiri tak pernah melawan..
ia hanya mencoba seiring dengan alunan melodi kehidupan.
ia hanya belajar menempatkan diri disaat belum waktunya untuk bersama

sendiri itu definisi lain dari bahagia.
ketika sendiri dapat melakukan hal yang seharusnya dilakukan bersama-sama.
sendiri ketika memahami bahwa ia nantinya juga akan sendiri
dan mempertanggungjawabkannya.

sendiri adalah alasan untuk tetap menang.
menang dari nafsu
menang dari rayuan
menang dari kelalaian
tapi bukan berarti kita terus harus sendiri.

sendiri adalah jalan
jalan menuju kemandirian
jalan menuju ketenangan
jalan menuju kebesaran hati
tak pula acuh

sendiri adalah keniscayaan
pada akhirnya kita sendiri
terkubur sepi dalam liang-liang itu
menjawab lirih setiap uji
merasa perih setiap siksa
dan senyum pasti kan tiba.



apa definisi sendiri-mu?

Senin, 03 Juni 2013

berjalan di masa depan?

bahkan jika kita mampu berjalan dalam ruang masa depan..
rasa ini tidak akan berubah sedikitpun.
saat ini, kemarin, dan esok..
mungkin aku memang memilikinya sendiri saat ini.
tapi kupastikan bahwa rasa ini juga akan menjadi milikmu esok.
ketika kutatap cermin di masa lalu, bayangku masih sama.
tapi karena ku tak punya diriku di masa itu, sehingga tak pernah terfikir seperti apa jadinya nanti
kenanglah?
kenanglah setiap kenangan itu, hingga semua akan menjadi milikmu yang utuh.
kehidupan masa depan, tak akan sempurna tanpa kenangan saat ini.
dan kenangan lalu tak pernah ada jika belum sampai pada saat ini.

ketiga masa itu sungguh akan dilalui setiap orang.
tak terbendung dengan rasa ini.
ketika hujan di masa lalu mampu mengusik debu di jalanan,
saat inipun demikin.
pun aku berharap esok dan seterusnya itu tak pernah berubah.
seperti layaknya air mata ini yang menghapus setiap luka dalam perasaanku.

bahkan jika waktu 100 tahun memisahkan kisah ini,
masih terasa seperti hati ini, degupan jantung ini,
bahkan air mata ini seperti dalam inci.
tak pernah bergeser.
selalu dalam tempat yang sama.
dalam relung yang sama.
di kedalaman yang tak berbeda.

berjalan di masa depan, seperti berjalan dalam waktumu.
berjalan dengan seokan yang nyata,
yang tak terhingga seperti ku ingin menggapai masa lalu.
ketakberdayaan itu,
juga tetap sama

berjalan dimasa depan,
andai ku sanggup
tetap ku tak akan ingin merubah apapun.
karena semua yang kualami.
aku dapat menikmatinya.
perih ini, sakit ini,
luka ini,
tak pernah terasa seperti kenyataannya.
tetap saja dengan mengenangmu itu semua menjadi baik-baik saja.

berjalan dimasa depan.
sepertinya aku ingin.
tapi bukan untuk saat ini, biarkan aku berjalan sesuai waktunya.
seperti halnya aku sekarang berjalan dimasa depan bagi masa laluku.
seperti halnya kenyataan ini berjalan di atas kenangan-kenanganku.



berjalan dimasa depan.
bisakah?

-dalam bayang kenangan menggapai masa depan-
3 juni 2013